Menuju-Mu,
Yang kutahu, menuju-Mu adalah satu
Dari satu, dan selamanya satu
Sang Maha Satu pemilik kerajaan semesta.
Menuju-Mu,
Jalan menuju-Mu penuh cabang
Dan ambigu
Di persimpangan,
Aku malu dan mengadu
Aku terlalu sibuk, Tuhan.
Sibukku tak cukup menempuh jalan-Mu
Keringat dustaku habis dilahap mangsa dunia
Waktuku mencampakkan jalan yang sedia
Aku terlalu sibuk, Tuhan.
Di persimpangan,
Aku malu dan mengadu
Engkau tak bosan menyambut
Makhluk nista penuh dosa
Rahman-Mu meluas samudera,
Membasuh noda, menerbit doa
Aku mencintai-Mu,
Namun aku tidak menjaga perasaan-Mu.
Aku lupa, aku sibuk,
Aku lalai.
Aku mencintai-Mu.
Jalan manakah,
Menuju-Mu?
(Pekanbaru, 25 Januari 2016)
0 comments: